Tiongkok dan Indonesia Adakan Kerja Sama Konservasi Panda

2017-12-01 19:00

Belum lama yang lalu sepasang panda raksasa telah dikirim dari Cagar Alam Nasional Wolong, Provinsi Sichuan, Tiongkok ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor, Indonesia. Pada 26 November, upacara peresmian kerja sama konservasi dan penelitian panda raksasa antara Tiongkok-Indonesia digelar di Bogor. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong tampak hadir dalam acara tersebut. Ini menandakan kerja sama konservasi satwa Tiongkok-Indonesia telah memasuki babak yang baru. Tak lama lagi kedua panda yang masing-masing bernama Cai Tao dan Hu Chun akan tampil di hadapan masyarakat.

Panda Cai Tao dan Hu Chun yang masing-masing berjenis kelamin jantan dan betina tersebut telah berusia 7 tahun. Keduanya dilahirkan di Bifengxia kota Ya'an, yang merupakan bagian dari Pusat Penelitian dan Konservasi Panda Raksasa di Provinsi Sichuan. Cai Tao dan Hu Chun adalah sepasang panda yang dipilih dari 500 ekor panda yang dikembangbiakkan manusia. Ini adalah untuk pertama kalinya sepasang panda raksasa hadir di Indonesia.

Zhang Hemin, Wakil Kepala Pusat Penelitian dan Konservasi Panda Raksasa Tiongkok mengatakan, Cai Tao dan Hu Chun dipilih untuk dikirim ke Indonesia dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk genetika dan kondisi tubuhnya. Keduanya sudah beradaptasi dengan lingkungan baru, semua ini berkat kondisi alam di Indonesia serta perawatan cermat yang diberikan para petugas setempat.

"Kedua panda tersebut telah mendapat perawatan yang sangat memuaskan. Pertama, iklimnya baik. Temperatur tertinggi dan terendah di Bogor adalah 28 hingga 14 derajat Celsius, yang mana cocok sekali dijadikan sebagai habitat panda. Keduanya tumbuh dengan baik, tapi panda betina Hu Chun agak kelebihan berat badan. Sekarang berat badan panda jantan Cai Tao adalah 127 kilogram, sedangkan Hu Chun 130 kilogram. Keduanya perlu menurunkan berat badan supaya lebih sehat." Demikian dijelaskan Zhang Hemin dari Tiongkok.

Pihak Indonesia merasa optimis dapat memelihara panda dengan baik. Salah seorang petugas penjaga panda mengatakan kepada wartawan bahwa kedua panda tersebut mempunyai nafsu makan yang tinggi dan berada dalam kondisi baik. Mereka yakin bisa merawat kedua "harta nasional" Tiongkok tersebut dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.

Dalam acara peresmian pada hari Minggu kemarin, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong menyatakan: "Panda adalah duta persahabatan. Saya berharap kedua panda tersebut dapat mempererat hubungan kita dan meninggalkan memori yang indah bagi rakyat kedua negara. Saya berharap dan yakin bahwa, melalui kerja sama di bidang penelitian dan konservasi panda raksasa, kerja sama kedua negara di berbagai bidang akan semakin meningkat, termasuk bidang ekonomi, sosial, budaya dan ekosistem. Semoga Cai Tao dan Hu Chun dapat hidup bahagia di Negara Indonesia yang indah ini."