Setia pada Cita-cita Awal, Bergandeng Tangan Memelihara Perdamaian

2021-07-28 17:00

(Kolonel Senior Chen Yongjing, Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia)

     1 Agustus 2021 bertepatan dengan peringatan 94 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Sembilan puluh empat tahun yang lalu, Partai Komunis Tiongkok mendirikan sebuah tentara rakyat bercorak baru, sehingga bangsa Tiongkok memperoleh jaminan kuat untuk meraih kemerdekaan, pembebasan, dan kebangkitan besar.

     Sejak itu, Tentara Rakyat terus mengabdi dengan penuh keberanian, dalam arus sejarah untuk memperjuangkan pembebasan dan kebahagiaan rakyat Tiongkok, juga kemerdekaan dan kebangkitan bangsa Tionghoa.

     Dalam 94 tahun ini, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok telah berjuang penuh pengorbanan melewati kobaran api pertempuran dan jalan berduri, hingga meraih kemenangan dan mengukir pencapaian sejarah yang gemilang.

     Angkatan bersenjata Tiongkok tetap setia pada cita-cita awal dan tidak pernah melupakan misi yang diembannya. Dalam beberapa tahun terakhir, Tentara Rakyat teguh melaksanakan Pemikiran Xi Jinping tentang penguatan militer, dengan memacu modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, agar Tentara Rakyat menjadi pasukan militer berkelas dunia di segala aspek.

     Penguatan militer Tiongkok ditempuh melalui jalur politik, reformasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pembinaan personel, serta dilaksanakan di bawah supremasi hukum. Angkatan bersenjata Tiongkok telah mengayunkan langkah solid pada jalan pembangunan militer kuat dengan karakteristik Tiongkok. Modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata juga telah mengalami peningkatan menyeluruh.

     Angkatan bersenjata Tiongkok senantiasa menggenggam tekad kuat, keyakinan penuh, dan kemampuan yang memadai, untuk melindungi kedaulatan negara, keamanan nasional, dan kepentingan pembangunan. Angkatan bersenjata Tiongkok juga berkomitmen menghalangi dan melawan agresi, serta memelihara keamanan politik nasional, keselamatan rakyat, dan stabilitas sosial. Selain itu, angkatan bersenjata Tiongkok melindungi hak dan kepentingan maritim Tiongkok, melindungi kepentingan nasional di luar negeri, serta mendukung pembangunan Tiongkok yang berkelanjutan.

     Tiongkok berteguh menempuh jalan pembangunan damai. Tiongkok membangun diri dengan memperjuangkan lingkungan internasional yang damai. Sebaliknya, pembangunan Tiongkok juga berkontribusi memelihara dan memajukan perdamaian dunia.

     Presiden Xi Jinping menekankan, Tiongkok senantiasa menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor bagi perkembangan dunia, dan pembela tatanan internasional. Dalam darah bangsa Tiongkok, tidak ada sedikit pun gen untuk menyerang bangsa lain ataupun mengincar hegemoni. Rakyat Tiongkok mencintai perdamaian dan menghargai perdamaian. Rakyat Tiongkok juga mengemban tugas suci untuk memelihara perdamaian dunia, melawan hegemonisme, dan menentang politik kekuasaan.

     Tiongkok akan terus menjunjung tinggi panji perdamaian, pembangunan, dan kerja sama saling menguntungkan. Tiongkok juga menganut kebijakan luar negeri damai yang independen, dan teguh melangkah pada jalan pembangunan damai. Tiongkok berkomitmen mendorong pembangunan pola baru hubungan internasional dan komunitas masa depan bersama umat manusia.

     Di bidang militer, Tiongkok menganut kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif. Angkatan bersenjata Tiongkok senantiasa menjadi kekuatan yang gigih memelihara perdamaian dunia.

     Angkatan bersenjata Tiongkok pun berperan aktif dalam kontak dan kerja sama militer dengan negara lain, dan turut berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Kerja sama ini adalah demi menanggapi tantangan keamanan global, memenuhi tanggung jawab internasional, dan berkontribusi bagi pembangunan komunitas masa depan bersama umat manusia. Perkembangan kekuatan militer Tiongkok adalah energi pendorong bagi kekuatan perdamaian dunia.

     Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga baik, sahabat baik, dan mitra baik. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan dan dorongan bersama dari Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, hubungan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara terus berkembang semakin mendalam. Kontak dan kerja sama semakin erat di berbagai bidang, membuahkan hasil yang dinikmati rakyat kedua negara. Kontak dan kerja sama kedua negara juga berkontribusi positif bagi perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kerja sama di tingkat regional maupun global.

     Sebagai bagian penting dalam hubungan bilateral, hubungan pertahanan dan militer antara Tiongkok dan Indonesia juga tak henti mengukir kemajuan baru. Hubungan militer pada tingkat tinggi terus dipelihara, sehingga angkatan bersenjata kedua negara semakin meningkatkan level kepercayaan timbal balik strategis. Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Pertahanan Tiongkok, Jenderal Wei Fenghe telah bertukar kunjungan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Kedua pihak telah melakukan komunikasi yang terbuka, bersahabat, dan produktif. Dialog pertahanan dan kerja sama pelatihan personel antara angkatan bersenjata kedua negara juga berlangsung lancar dan efisien. Latihan militer bersama pun telah diperluas ke berbagai bidang dan level.

     Dalam beberapa waktu terakhir, kerja sama bantuan kemanusiaan telah menjadi fokus dan sorotan utama dalam kerja sama militer Tiongkok-Indonesia. Merebaknya pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan serius bagi keselamatan jiwa dan kesehatan masyarakat, juga pukulan bagi ekonomi dan kehidupan sosial berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok dan Indonesia.

     Menghadapi pandemi, angkatan bersenjata Tiongkok dan Indonesia saling membantu satu sama lain, dan menjadi teladan kerja sama penanganan pandemi. Pemimpin kedua negara dan pemimpin militer kedua negara telah memelihara komunikasi erat, dan saling mendukung pada masa-masa sulit. Kedua pihak juga bekerja sama dan bertukar pengalaman dalam penanganan wabah, serta saling menyumbangkan bantuan material medis.

     April tahun ini, Indonesia mengalami tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Saat itu Presiden Xi Jinping langsung menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Presiden Joko Widodo. Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Pertahanan Wei Fenghe juga menyatakan duka cita mendalam kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Tiongkok pun mengirim tiga kapal ke Indonesia untuk membantu proses pengangkatan.

     Semua kerja sama ini sepenuhnya membuktikan semangat persahabatan kedua negara dan angkatan bersenjata kedua negara: "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".

     Saat ini, ketika wabah Covid-19 masih menyebar dan mencekam dunia, angkatan bersenjata Tiongkok siap memperkuat kerja sama dengan TNI, untuk bersama melindungi kesehatan masyarakat dan militer kedua negara, sekaligus memelihara kesehatan dan keamanan publik internasional, serta berkontribusi lebih besar bagi pembangunan komunitas kesehatan umat manusia.

     Saya meyakini, di bawah perhatian dan dukungan kedua kepala negara Tiongkok dan Indonesia, Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata kedua negara akan semakin memperkokoh dan memperdalam kerja sama bersahabat, berkontribusi bagi kemitraan strategis komprehensif kedua negara, serta berkontribusi bagi pemeliharaan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional maupun global.