Xiao Qian, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, menerbitkan artikel di Media Indonesia: Awal Seratus Tahun yang Baru untuk Memulai Kerja Sama yang Baru

2021-07-01 10:00

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian hari Rabu(30/6)menerbitkan artikel di Media Indonesia berjudul Awal Seratus Tahun yang Baru untuk Memulai Kerja Sama yang Baru. Isi utamanya adalah sebagai berikut:

Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 1 Juli 2021 akan merayakan hari ulang tahun ke-100. Di bawah kepemimpinan PKT, Tiongkok dalam seratus tahun terakhir telah melewati lintasan perjuangan yang luar biasa.

PKT senantiasa mengemban misi mewujudkan kebangkitan bangsa. Pasca Perang Candu 1840, Tiongkok tereduksi menjadi masyarakat semi-kolonial dan semi-feodal. PKT berdiri pada 1921, terus berjuang tanpa henti selama 28 tahun, hingga pada 1949 berhasil membawa rakyat Tiongkok menumbangkan "tiga gunung raksasa"-imperialisme, feodalisme, dan kapitalisme-birokrat-untuk mendirikan Tiongkok Baru yang merdeka. Pada 1978, Tiongkok menerapkan Reformasi dan Keterbukaan, mencetuskan jalur sosialisme yang berkarakteristik Tiongkok, serta membentuk dan mengembangkan sistem ekonomi pasar sosialis. Sejak tahun 2012, di bawah kepemimpinan Komite Pusat PKT dengan Xi Jinping sebagai tokoh intinya, sosialisme berkarakteristik Tiongkok telah memasuki era baru, dengan lompatan kemajuan di berbagai bidang. Tiongkok pada tahun 2021 juga telah tuntas mewujudkan masyarakat cukup sejahtera. PDB Tiongkok telah melonjak dari 67,91 miliar yuan pada masa awal berdirinya negara, menjadi 101,59 triliun yuan di tahun 2020, dengan peningkatan riil hampir 200 kali lipat. PDB per kapita dalam kurun ini juga meningkat drastis, yang semula kurang dari US$30 menjadi US$10.000 lebih.

Aspirasi utama PKT senantiasa adalah kesejahteraan rakyat. Di bawah kepemimpinan PKT, Tiongkok telah mewujudkan "dua keajaiban", yaitu pertumbuhan ekonomi pesat dan stabilitas sosial jangka panjang. Tiongkok telah membangun sistem jaminan sosial terbesar di dunia, dengan jaminan kesehatan dasar yang melindungi lebih dari 1,3 miliar orang dan jaminan hari tua dasar bagi hampir 1 miliar orang. Rakyat Tiongkok menikmati kepuasan, kebahagiaan, dan rasa aman yang terus meningkat. Pada 2020, seiring dengan pengendalian pandemi Covid-19 yang terbilang cepat, Tiongkok telah mewujudkan pertumbuhan ekonomi positif dan memenangkan perang melawan kemiskinan. Tiongkok telah berhasil mengentaskan hampir 800 juta rakyat dari kemiskinan absolut menurut standar saat ini. Tiongkok juga telah berhasil menyelesaikan target pengurangan kemiskinan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB, sepuluh tahun lebih awal dari yang dijadwalkan.

PKT senantiasa berjuang demi kemajuan umat manusia. Tiongkok menjunjung tinggi panji perdamaian, perkembangan, kerja sama, dan kemenangan bagi semua. Tiongkok juga menganut kebijakan luar negeri untuk memelihara perdamaian dunia dan mencapai kemajuan bersama. Tiongkok teguh membangun persahabatan dan kerja sama dengan negara lain berdasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai, dan mendorong terbentuknya model baru hubungan internasional yang saling menghormati, berkeadilan, bekerja sama, dan saling menguntungkan. Tiongkok gigih memperjuangkan kebijakan luar negeri yang damai dan independen, dengan menghormati hak setiap bangsa untuk memilih jalan perkembangannya sendiri secara independen; tidak mengekspor ideologi; dan membela keadilan internasional. Tiongkok menjunjung konsep tata kelola global yang mengedepankan konsultasi, kontribusi, dan manfaat bersama. Tiongkok merekomendasikan demokratisasi dalam hubungan internasional, dengan menggenggam prinsip bahwa semua negara adalah setara, tidak peduli besar atau kecil, kuat atau lemah, kaya atau miskin. Tiongkok menyerukan pembangunan komunitas masa depan bersama umat manusia, demi mewujudkan sebuah dunia yang damai abadi, aman di segala penjuru, makmur bagi semua, terbuka dan toleran, bersih lagi indah.

Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga baik, sahabat baik, sekaligus mitra yang baik. Sejak tahun lalu, kedua negara telah berjuang mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19, dan hubungan bilateral justru terus berkembang di tengah situasi yang berat ini. Presiden Xi Jinping telah empat kali berkontak dengan Presiden Joko Widodo, dan mencapai kesepahaman penting terkait pengembangan hubungan bilateral. Belum lama berselang, pertemuan perdana Mekanisme Dialog dan Kerja sama Tingkat Tinggi Tiongkok-Indonesia telah sukses digelar. Kedua pihak sepakat untuk menaikkan tingkatan kerja sama bilateral yang semula terdiri atas tiga pilar utama-politik, ekonomi, dan sosial-budaya-menjadi empat pilar: politik, ekonomi, sosial-budaya, dan kelautan. Ini menciptakan peluang baru bagi pengembangan hubungan bilateral.

Tiongkok mempertahankan posisi sebagai mitra dagang terbesar dan sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia. Volume perdagangan bilateral pada tahun 2020 mencapai US$78,37 miliar, secara umum stabil. Investasi langsung Tiongkok di Indonesia mencapai US$2 miliar, meningkat 86,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Dua proyek utama dalam sinkronisasi strategi pembangunan nasional kedua negara, yaitu proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Koridor Ekonomi Regional Komprehensif, tetap berjalan lancar. Taman Kembar Dua Negara juga diluncurkan sesuai jadwal. Selain itu, kerja sama kedua negara di bidang perdagangan elektronik, ekonomi digital, mobil listrik, dan energi baru juga terus meningkat. Ketika terjadi insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, Tiongkok dalam kesempatan pertama langsung mengirimkan kapal ke lokasi untuk membantu Indonesia dalam melakukan operasi penyelamatan.

Kerja sama penanganan pandemi, terutama dalam hal vaksinasi, merupakan poin penting dalam hubungan kedua negara. Tiongkok dan Indonesia berkolaborasi aktif dalam pengujian, penelitian dan pengembangan, serta pengadaan dan produksi vaksin. Meskipun pasokan vaksin di dalam negeri terbatas, Tiongkok tetap memenuhi komitmennya untuk mengekspor hampir 100 juta dosis produk vaksin ke Indonesia, dalam bentuk produk jadi atau larutan stok. Ini merupakan bagian komitmen Tiongkok untuk membantu Indonesia dalam melaksanakan program vaksinasi nasional dan membangun pusat produksi vaksin regional. Pandemi Covid-19 telah menjadi "batu ujian" sekaligus "katalis" bagi hubungan persaudaraan antara Tiongkok dan Indonesia, dan sepenuhnya merefleksikan persahabatan tulus kedua negara yang berlandaskan semangat "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".

PKT saat ini memandu Tiongkok untuk menyukseskan "Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-14" dan Visi Jangka Panjang 2035, demi mencapai target seratus tahun PKT yang kedua untuk membangun Tiongkok menjadi negara besar sosialis modern pada pertengahan abad ini. Indonesia saat ini juga berkomitmen untuk merealisasikan "Visi Indonesia 2045". Tiongkok siap memperkuat hubungan kerja sama bersahabat dengan Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman dan membangun komunitas masa depan bersama, demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi hubungan kedua negara.