Pernyataan Pers Duta Besar Xiao Qian dalam Konferensi Pers Virtual

2020-06-04 11:00

Pada 2 Juni 2020, Bapak Xiao Qian, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia mengadakan konferensi pers virtual dengan 30 lebih wartawan dari 30 media arus utama Indonesia dan Tiongkok.

Duta Besar Xiao memperkenalkan capaian strategis pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19 pihak Tiongkok, menyatakan keyakinannya kepada kemenangan Indonesia atas pandemi, menceritakan kisah kerjasama Tiongkok-Indonesia untuk melawan epidemi, menguraikan usulan Tiongkok dalam solitaritas dan persatuan Internasionnal untuk mengatasi epidemi, serta menjelaskan intinya kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia yang saling menguntungkan.

Pernyataan Pers Duta Besar Xiao Qian sebagai berikut ini:

I Upaya Tiongkok untuk memerangi COVID-19 telah mencapai hasil strategi yang signifikan

Dengan upaya gigih dan keras, situasi pencegahan dan pengendalian wabah Tiongkok telah mencapai hasil strategi yang signifikan. Di sini saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pemerintah beserta segenap rakyat Indonesia yang telah memberikan pemahaman, kepedulian dan bantuan kepada Tiongkok. Sementara ini wabah kluster masih berada di beberapa daerah di Tiongkok, penyebaran pandemi global belum terkendali secara efektif. Tiongkok akan terus berupaya mencegah kasus impor yang berpotensi menyebabkan epidemi gelombang kedua, serta mengkonsolidasikan hasil pencegahan dan pengendalian wabah.

Tiongkok telah menderita kerugian sangat besar akibat virus corona. Ekonomi pada kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan negatif, tatanan kehidupan sosial sangat terpengaruh. Namun nyawa rakyat paling berharga sehingga kerugian ekonomi ini harus dan pantas dialami. Pekan lalu, Kongres Rakyat Nasional Tiongkok dan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok telah terselenggara secara sukses. Rakyat Tiongkok telah mempersatukan keyakinan dan mencapai konsensus untuk berupaya mencegah dan mengendalikan wabah, memajukan pembangunan ekonomi dan sosial, serta berusaha mencapai tujuan dan target sepanjang tahun ini. Tiongkok memiliki keunggulan politik dan sistem sosial yang unik, fondasi ekonomi yang kuat, potensi pasar yang besar, dan ratusan juta masyarakat yang pekerja keras dan cerdas. Kami memiliki keyakinan penuh untuk mencapai tujuan pembangunan tahunan.

II Tiongkok percaya Indonesia dapat mengalahkan pandemi dengan secepatnya

Sejak Indonesia terjangkit virus corona, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan kuat Presiden Joko Widodo telah menerapkan kebijakan secara komprehensif dan menanggapi wabah secara ampuh. Upaya pencegahan dan pengendalian telah mencapai hasil positif. Masyarakat Indonesia bergotong-royong untuk mengatasi kesulitan, dan menunjukkan tekad dan keinginan yang kuat untuk mengatasi pandemi. Kami percaya bahwa dengan pemerintah kuat dan rakyat hebat, Indonesia pasti dapat mengalahkan pandemi dengan sesegera mungkin.

III Kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia di bidang mana saja yang telah mengalami dampak COVID-19

Banyak teman memperhatikan dampaknya COVID-19 terhadap kerjasama Tiongkok dan Indonesia. Terus terang, kerjasama dan pertukaran antara Tiongkok dan Indonesia turut kena dampak akibat terhambatnya saling kunjungan masyarakat dan penerbangan antara kedua negara selama masa pandemi. Sejumlah kunjungan timbal balik antara pimpinan kedua negara terpaksa ditunda, Resepsi Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Tiongkok-Indonesia dan sejumlah kegiatan lain yang sudah direncanakan tidak bisa diadakan sesuai dengan jadwalnya. Pelaksanaan dan pembangunan sebagian proyek kerjasama penting menghadapi tekanan akibat dampak pandemi.

Namun kalau kita lihat secara umum, dampak wabah terhadap hubungan Tiongkok dan Indonesia bersifat jangka pendek, sementara dan dapat dikendalikan. Fondasi hubungan bilateral tidak berubah, keperluan kerjasama tidak berubah, kecenderungan positif tidak berubah. Pihak Tiongkok bersedia bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk mengatasi berbagai kesulitan dan mendiskusikan bagaimana terus mendorong pertukaran dan kerjasama antara kedua negara pada era normalitas baru agar kita bisa meraih lebih banyak hasilnya.

IV Kerjasama Tiongkok Indonesia dalam menlawan Pandemi COVID-19

Tiongkok dan Indonesia merupakan tetangga bersahabat. Menghadapi tantangan pandemi, kedua negara selalu bergotong royong dan saling membantu, sehingga sepenuhnya mewujudkan persahabatan mendalam yaitu "Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing".

Di bidang pertukaran tingkat tinggi, Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi dua kali berbincang lewat telepon dan saling menyurati untuk menyampaikan simpati dan dukungan. Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Bapak Wang Yi, dan Wakil Ketua Komite Nasional Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok selaku Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Bapak He Lifeng beberapa kali menelepon dan menyurati Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Indonesia Bapak Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi untuk mendorong pelaksanaan kerjasama kedua negara melawan pandemi COVID-19 .

Dalam bantuan barang, setelah terjadinya pandemi COVID-19, pemerintah kedua negara saling menyumbangkan barang penanggulangan pandemi dan mengfasilitasi evakuasi warga negara masing-masing. Belum lama ini, pasukan Tiongkok secara khusus mengirimkan sejumlah pasokan peralatan medis ke Indonesia dengan pesawat militer. Saya menghadiri upacara serah terima bersama dengan Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto. Sebagian bantuan gelombang kedua dari pemerintah Tiongkok telah tiba di Indonesia. Sementara itu, Tiongkok memberikan bantuan kepada berbagai sektor Indonesia melalui berbagai saluran termasuk partai politik, pemerintah daerah, dan perusahaan. Kedutaan pun memberikan bantuan kepada pihak-pihak terkait di Indonesia dengan segenap kemampuannya. Menurut data statistik yang kurang lengkap, pasokan peralatan medis yang sudah atau akan segera diberikan dari pihak Tiongkok kepada Indonesia telah mencapai sekitar 9 juta USD, dan jumlahnya masih terus-menerus meningkat. Selain itu, Tiongkok juga menfasilitasi pembelian pasokan peralatan medis penting di Tiongkok bagi Indonesia, termasuk ventilator dan reagen.

Di bidang pertukaran pengalaman, setelah pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, pihak Tiongkok pada waktu pertama berbagi "Skema Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID-19" dan "Manual Diagnosis dan Pengobatan Penyakit COVID-19" yang disusun oleh Tiongkok kepada pemerintah Indonesia. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, pakar medis militer Tiongkok, dan Pemerintah Provinsi Fujian beberapa kali mengadakan konferensi virtual dengan pihak Indonesia untuk berbagi pengalaman Tiongkok dalam pencegahan dan pengendalian pandemi, serta diagnosis dan pengobatan penyakit COVID-19.

Di bidang kerjasama internasional, pemimpin kedua negara menghadiri KTT Luar Biasa G20 Mengenai Penanggulangan Pandemi COVID-19 dan Pertemuan Istimewa ASEAN Plus 3 dalam Melawan Pandemi COVID-19, bersama mengimbau komunitas internasional untuk bekerjasama dalam melawan pandemi COVID-19 dan melewati masa sulit ini. Menteri luar negeri kedua negara menghadiri Pertemuan Khusus Menlu Tiongkok-ASEAN mengenai COVID-19 untuk memperdalam kerjasama Tiongkok dan ASEAN dalam melawan pandemi COVID-19. Kedua negara juga menjaga komunikasi erat untuk memperdalam kerjasama internasional melawan pandemi COVID-19 dalam kerangka multilateral, termasuk PBB, WHO, dan G20.

Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, Tiongkok bersedia terus secara tegas mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melawan pandemi COVID-19 dengan sesegera mungkin mengirimkan bantuan tersisa gelombang kedua, termasuk masker, alat pelindung diri, dan lain sebagainya ke Indonesia, dan terus melalui partai politik, pasukan militer, pemerintah daerah, perusahaan dan saluran lainnya untuk memperkuat bantuan kepada Indonesia. Tiongkok bersedia sesuai dengan kebutuhan Indonesia mendorong kerjasama antara badan iptek dan kesehatan, serta perusahaan kedua negara di bidang penelitian dan pengembangan vaksin, obat-obatan, teknologi pengujian, dan produksi bersama peralatan medis. Tiongkok juga bersedia memperdalam komunikasi dan kerja sama kedua negara di dalam kerangka multilateral PBB, WHO, dan G20,bersama-sama mendukung kerjasama internasional melawan pandemi COVID-19 dan menjaga keamanan kesehatan umum internasional.

V Tiongkok terus mendorong kerjasama Internasional untuk melawan pandemi COVID-19

Sejak merebaknya pandemi, pihak Tiongkok selamanya menjunjungi tinggi visi membangun komunitas kemanusiaan senasib sepenanggungan, secara aktif melakukan kerjasama internasional dalam perang melawan pandemi. Hingga tanggal 24 Mei, Tiongkok telah menawarkan bantuan darurat kepada hampir 150 negara dan 4 organisasi internasional. Para ahli kesehatan Tiongkok menggelar konferensi video dengan rekan-rekannya lebih dari 170 negara untuk membagikan pengalaman diagnosis dan perawatan serta program pencegahan dan pengendalian tanpa syarat apapun. 26 tim ahli medis Tiongkok telah dikirimkan ke 24 negara yang memiliki kebutuhan mendesak. Kami berusaha sekuat tenaga untuk memproduksi persediaan dan peralatan medis langka bagi seluruh dunia. Masker dan pakaian pelindung saja yang diekspor masing-masing berjumlah 56,8 miliyar dan 250 juta.

Pada upacara pembukaan konferensi video Majelis Kesehatan Dunia ke-73 yang digelar belum lama ini, Presiden Xi Jinping menguraikan enam usulan tentang kerjasama internasional untuk melawan epidemi dari perspektif membangun Komunitas Kemanusiaan Kesehatan bersama-sama, mengumumkan lima langkah utama Tiongkok untuk mendukung respon global terhadap pandemi. Enam usulan meliputi: mencegah dan mengendalikan epidemi dengan segala upaya, memainkan peranan kepemimpinan WHO, meningkat dukungan bagi negara-negara Afrika, memperkuat tata kelola kesehatan umum Internasional, memulihkan pembangunan ekonomi dan sosial, memperkuat kerja sama internasional. Lima langkah utama Tiongkok adalah: menyediakan bantuan 2 miliyar USD selama dua tahun untuk mendukung tanggapan terhadap COVID-19 dan pemulihan sosial ekonomi, bekerja sama dengan PBB untuk mendirikan depot dan pusat respons kemanusiaan global di Tiongkok, membangun mekanisme kerja sama bagi rumah sakit-rumah sakitnya untuk berpasangan dengan 30 rumah sakit Afrika dan mempercepat pembangunan kantor pusat CDC Afrika, pengembangan dan penelitian vaksin COVID-19 di Tiongkok akan dijadikan barang publik global jika tersedia, bekerja dengan anggota G20 lainnya untuk mengimplementasikan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang untuk negara-negara termiskin. Usulan-usulan dan langkah-langkah tersebut telah memberikan “ide Tiongkok” bagi negara-negara lain untuk mengkoordinasikan pencegahan dan pengendalian pandemi serta pembangunan ekonomi dan sosial, menyediakan “rencana Tiongkok” bagi komunitas internasional untuk memperkuat kerjasama kesehatan umum dan meningkatkan sistem tata kelola kesehatan global, membuat “komitmen Tiongkok” untuk menyatukan komunitas Internasional dan memobilisasi sumber daya global yang diperlukan untuk mengatasi pandemi COVID-19.

VI Saling menguntungkan adalah intinya kerjasama ekonomi perdagangan Tiongkok-Indonesia

Tahun ini merupakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Meninjau kembali 70 tahun ini, hubungan Tiongkok-Indonesia telah mencapai kemajuan yang besar, dengan kepercayaan politik terus meningkat, kerjasama pragmatis terus mendalam, dan pertukaran di berbagai bidang diperluas secara keseluruhan, sehingga mendatangkan keuntungan yang nyata bagi masyarakat kedua negara kita.

Kerjasama ekonomi dan perdagangan merupakan bagian penting dari hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia. Beberapa tahun ini, kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia berkembang secara pesat. Investasi telah menjadi sorotan terbesar dari kerjasama ekonomi dan perdagangan bilateral. Pada kuartal pertama tahun ini, Tiongkok telah menginvestasikan 1,3 miliar USD di Indonesia, menduduki negara sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia. Tiongkok telah secara bertahun-tahun menjadi mitra dagang terbesar Indonesia. Semenjak tahun 2016, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia secara berturut-turut. Pada triwulan pertama tahun ini, volume perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia mencapai 17,7 miliar USD. Indonesia sudah lama menduduki salah satu dari sepuluh pasar luar negeri terbesar bagi perusahaan Tiongkok untuk melaksanakan project contracting. Kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia mencakupi tiga industri utama, tersebar di setiap pulau besar, dan telah mendatangkan keuntungan melimpah bagi masyarakat Indonesia. Keuntungan tersebut dapat ditunjukkan dari empat aspek:

Pertama, mendatangkan teknologi ke Indonesia. Investasi Tiongkok tidak saja membawa dana, tetapi juga mendorong perkembangan teknologi Indonesia dengan pola kerjasama yang melibatkan pemerintah dan perusahaan lokal. Misalnya, perusahaan HUAWEI membangun 90 ribu stasiun pangkalan selama 20 tahun beroperasi di Indonesia, melakukan percobaan jaringan 5G dengan Telkomsel pada Asian Games tahun 2018, dan melakukan eksperimen penanggulangan bencana dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika supaya memberikan sumbangan terhadap perkembangan teknologi komunikasi Indonesia.

Pada Desember tahun 2018, ZTE melakukan uji verifikasi jangkauan ultra-panjang permukaan laut dengan Telkomsel dan mencapai jangkauan sinyal jaringan permukaan luat seluas 70 kilometer. Uji ini meningkat kemampuan teknis Indonesia di bidang komunikasi laut.

Pada bulan Februari 2020, transformator pengatur tegangan tiga-fase terintegrasi 500MVA / 500kV yang diproduksi PT XD Sakti Indonesia lulus ujian dan menjadi transformator berkapasitas terbesar yang diproduksi di Indonesia, ini berarti transformator buatan Indonesia mencapai peningkatan dan terobosan sekali lagi pada level tegangan dan kapasitasnya, sehingga meningkatkan keunggulan teknologi bagi produk “Made in Indonesia”.

Kedua, mendorong perkembangan industri Indonesia secara efektif. Kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan Indonesia secara efektif mendorong perkembangan industri Indonesia, terus meningkatkan daya saing produk dan industri Indonesia, dan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai industri global. Contohnya adalah:

Taman Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengubah Morowali dari sebuah desa terpencil menjadi kota industri penting dalam beberapa tahun singkat, mengisi sejumlah kekosongan pada industri pertambangan Indonesia termasuk pengolahan bijih nikel, baja, baja tahan karat, dll., dan menjadikan Indonesia sebagai produsen baja tahan karat terbesar kedua di dunia.

Proyek taman industri Weda Bay, setelah konstruksinya rampung, akan menjadi taman industri pertama di dunia yang mampu memanfaatkan sumber daya nikel secara komprehensif, dari tambang nikel laterit ke produk nikel perantara hingga produk jadi seperti bahan baterai energi baru, dan akan mengisi kekosongan Indonesia di bidang produk dan teknologi baterai lithium pada mobil energi baru. Ini akan secara kuat mendorong perkembangan industri mobil energi baru Indonesia.

JD.id membudidayakan dan mengembangkan teknologi masa depan melalui JD.id X, pusat pengalaman kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, demi mendorong perkembangan industri komersial elektronik (e-commerce) Indonesia.

Ketiga, menciptakan lapangan kerja secara aktif di Indonesia. Perusahaan-perusahaan Tiongkok secara ketat mematuhi undang-undang Indonesia tentang TKA dalam merekrut pekerja Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja secara langsung dan tidak langsung. Pada akhir April tahun ini, tercatat 37 ribu warga lokal yang sedang bekerja di taman industri IMIP.

Taman Industri Weda Bay, dengan nilai investasi 5 miliar USD pada fase pertama, telah mempekerjakan sekitar 8 ribu warga lokal. Seiring dengan kemajuan konstruksi proyek hingga masuk ke tahap produksi, akhirnya Weda Bay akan mempekerjakan 10 ribu warga lokal.

Taman Industri Julong mempekerjakan 10 ribu warga Indonesia, dan pendapatan pekerja lokal di Julong jauh melebihi pendapatan penduduk desa setempat. Julong juga mengembangkan 18 ribu hektar lahan untuk program penanaman koperasi, ini pun membawa keuntungan bagi sekitar 10 ribu rumah tangga di 55 desa setempat. Pada tahun 2019, dividen program penanaman koperasi tersebut mencapai sekitar 2,14 juta USD.

Keempat, terus meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia. Perusahaan-perusahaan Tiongkok selalu berkomitmen untuk melokalisasi tenaga kerja, secara aktif melatih pekerja lokal Indonesia, terus mengoptimalkan struktur pekerja Tiongkok dan Indonesia, dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia. Tim Tiongkok dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengajarkan teknologi dan pengetahuan tentang kereta cepat tinggi ke pihak Indonesia, memperdaya pengetahuan dan teknologi kereta cepat tenaga teknis Indonesia, dan melatih para pekerja di lapangan. Dalam hal operasi dan manajemen, pada awalnya pihak Tiongkok memberikan dukungan kepada Indonesia dari segi struktur manajemen, peraturan dan regulasi, pengelolaan personil, pelatihan personil, dll., dan akan secara bertahap beralih ke manajemen lokalisasi oleh Indonesia.

Taman Industri IMIP bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk membangun Politeknik Industri Logam Morowali demi menyediakan platform magang dan kerja yang bermanfaat bagi mahasiswa politeknik Indonesia.

HUAWEI melakukan pelatihan pengetahuan dan keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) melalui program-program seperti " Seeds for the future”, "SmartGen", dan "Kontes ICT ", dan telah melatih lebih dari 7 ribu talenta digital untuk Indonesia.

Selain aspek-aspek tersebut, kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia pun memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dalam meningkatkan tingkat industrialisasi dan manajemen modernisasi, mendorong perkembangan industri manufaktur, meningkatkan daya saing internasional produksi, menambahkan pendapatan pajak nasional, meningkatkan nilai tambah produk, dan memperluas volume ekspor.

Menatap masa depan, seiring dengan volume perdagangan bilateral Tiongkok dan Indonesia menempati urutan terdepan di antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, dengan investasi dua arah berkembang lebih dalam dan solid, dan dengan lebih banyak proyek berkualitas diciptakan oleh kerjasama kedua pihak, diyakini bahwa Tiongkok dan Indonesia akan lebih memperdalam sinergi strategi, memperdalam dan memperluas kerjasama bilateral sehingga mencapai tahap baru, dan mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi Indonesia.