SBY Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek Kepada Masyarakat Tionghoa Indonesia

2014-02-10 18:00

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta istrinya Ani Yudhoyono hari Jumat (07/02) lalu menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek 2014, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Ia mengucapkan selamat tahun baru Imlek Tahun Kuda kepada masyarakat Tionghoa Indonesia, serta memberikan salam bahagia dan tenteram dalam tahun baru ini.

Presiden SBY mengatakan, sejak 15 tahun pemulihan perayaan Tahun Baru Imlek, ia selalu mengikutinya setiap tahun sejak tahun 2000. Saat ini, Tahun Baru Imlek bukan saja hari raya masyarakat Tionghoa, tetapi juga hari raya bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir ini, kita merasakan tahun baru imlek bukan hanya dirayakan secara meriah dan suka cita oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh segenap warga bangsa di seluruh Nusantara. Kenyataan ini menunjukkan bahwa bangsa kita yang majemuk, sesungguhnya hidup rukun, tengteram dan damai. Kerukunan di antara kemajemukan itu telah menjelma menjadi mozaik yang sangat indah di bentangan khatulistiwa. Dengan kerukunan kemajemukan, di sebaik rasa saling percaya dan toleransi, saya yakin negara kita akan semakin maju dan berkembang, akan tumbuh makin cepat, secepat larinya Sang Kuda yang gagah perkasa milik 'Guan Gong' Panglima Legendaris dalam cerita Sam Kok.

Presiden SBY menyatakan, tahun baru Imlek merupakan titik permulaan baik bagi rakyat berbagai etnis Indonesia khususnya masyarakat Tionghoa. Tahun 2014 adalah tahun pemilu Indonesia, yang juga merupakan tahun terakhir masa jabatannya, ia memberikan salam tahun baru sebagai berikut:

"Kita semua berharap semoga para wakil rakyat serta presiden dan wakil presiden yang akan kita pilih nanti, benar-benar menjaga amanah sesuai dengan harapan rakyat. Para pemimpin yang memperdepankan kepentingan rakyat dalam bertindak yang tepat, dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Dalam kaitan itulah, saya menyambut baik tema perayaan besar tahun baru imlek kali ini, yaitu Pemimpin Sejati Berpegang pada Cinta Kasih dan Kebenaran, Bukan pada Keuntungan."

"Saya mengajak saudara-saudara masyarakat Tionghoa, untuk menjaga kebersamaan, solidaritas dan harmoni antar sesama warga bangsa. Bila kita hidup rukun, dalam, bersatu, berjiwa besar, berlapang dada, bekerja keras dan pintar serta Taqwa dan Tawakal, kehidupan bangsa kita akan terus bertumbuh baik."