Duta Besar Xiao Qian Bertemu dengan Ketua Umum PBNU

2018-12-26 10:00

Y.M. Duta Besar Xiao Qian bertemu dengan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang didampingi oleh Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, wakil ketua umum PBNU dan Dr. Ing H. Bina Suhendra, Bendahara Umum PBNU pada tanggal 24 Desember.

Duta Besar Xiao Qian mengatakan bahwa, pada saat ini, daerah Xinjiang menjaga kemajuan di bidang ekonomi, keharmanian di bidang sosial dan solidaritas antaretnis. Berbagai suku cukup menikmati kebebasan beragama dan kepercayaan. Di samping itu, masalah terorisme, ekstremisme, dan separarisme selalu ada dan menjadi ancaman bagi kesatuan negara dan keutuhan terirorial dan kedaulatan Tiongkok. Oleh karena itu, pemerintah Dearah Otonomi Uygur Xinjiang telah mengambil serangkaian tindakan deradikalisasi termasuk pelatihan dan pendidikan vokasi, di mana pemerintah daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan vokasi gratis kepada sebagian orang rentan terhadap pemikiran ekstremisme. Tindakan tersebut bertujuan membantu mereka untuk menguasai keterampilan, mengintegrasikan diri ke masyarakat dengan lebih baik dan mencegah segala macam serangan pemikiran ekstremisme. Tindakan tersebut telah dibuktikan efektivitasnya dengan hasil yang memuaskan dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

Duta Besar Xiao Qian menunjukkan bahwa masalah yang bersangkutan dengan Xinjiang pada dasarnya adalah masalah kesatuan negara serta keutuhan terirorial dan kedaulatan Tiongkok. Tiongkok selama ini selalu menjadi sahabat jujur bagi negara dunia Muslim. Tiongkok dan Indonesia selalu saling memahami dan mendukung dalam masalah yang bersangkutan dengan keutuhan kedaulatan dan teritorial serta masalah yang menjadi kepentingan inti masing-masing. Dalam beberapa waktu terakhir ini, sejumlah negara barat maupun medianya yang mengdistorsi dan menggoreng masalah bersangkutan dengan Xinjiang itu mempunyai agenda politiknya sendiri. Diharapkan masyarakat Muslim Indonesia dapat memandang masalah bersangkutan dengan Xinjiang secara objektif dan komprehensif. Kedubes Tiongkok bersedia terus meningkatkan komunikasi dan pertukaran dengan Nahlatul Ulama dan berbagai kalangan lainnya di Indonesia.

Ketua Umum Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa dirinya telah beberapa kali berkunjung ke Tiongkok dan juga pernah datang ke Xinjiang. Beliau sangat berapresiasi terhadap hasil pembangunan Tiongkok di berbagai bidang sejak Reformasi dan Keterbukaan dilakukan 40 tahun yang lalu, khususnya upaya positif pemerintah Tiongkok dan sukses besarnya dalam melindungi kebebasan para Muslim untuk beragama. PBNU menolak "Turkistan Timur" dan aksi teror dalam bentuk apa pun. Tindakan yang diambil pemerintah Tiongkok berdasarkan undang-undang untuk memberantas terorisme, ekstremisme, dan separarisme merupakan urusan domestik Tiongkok. PBNU bersedia terus meningkatkan kerjasama dan pertukaran dengan pihak Tiongkok di bidang keagamaan, pendidikan, olahraga dan lain-lain agar meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara rakyat kedua negara.